PT PLN (PERSERO)
|
RMOL. Menteri BUMN Dahlan Iskan
akhirnya menunjuk Nur Pamudji sebagai Dirut baru PLN. DPR minta hasil audit
terhadap uang jaminan langganan (UJL) senilai Rp 5,6 triliun dibereskan
secepatnya.
Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengaku
tahu penunjukan dirinya sebagai Direktur Utama baru PLN dari wartawan. “Saya
belum dapat informasinya. Kan saya harus terima SK dulu. Itu (penunjukan
Dirut PLN) kan saya baru denger dari wartawan,” katanya.
Ia mengetahui dirinya ditunjuk sebagai Dirut baru PLN
setelah menerima banyak SMS dari beberapa wartawan yang ingin melakukan
konfirmasi. “Waktu di Bandung, Pak Dis (Dahlan Iskan) bilang statement
itu, terus banyak wartawan yang SMS ke saya,” ucapnya di Jakarta, kemarin.
Karena itu, pihaknya perlu menunggu perintah dan
Surat Keputusan (SK) atas penunjukan sebagai orang nomor satu di perusahaan
pelat merah ini.
“Makanya saya belum mau ngomong. Tunggu hitam di
atas putih saja dulu. Nanti tunggu pelantikan besok (Selasa, 1/11),”
jelasnya.
Penunjukan Nur Pamudji tersebut kemarin dikemukakan
Dahlan Iskan dalam sosialisasi holding BUMN di Bandung. Menurut
Dahlan, soal usia Nur Pamudji diakui jadi salah satu pertimbangan. Menurut
Dahlan, di usia 50 tahun, Nur Pamuji merupakan Dirut PLN termuda dalam
sejarah PLN modern.
“Saya berharap Nur Pamudji mampu meneruskan tugas
untuk mereformasi PLN sebagai perusahaan yang dipercaya dan bersih,” ujar
Dahlan.
Dalam kesempatan itu, Dahlan mengatakan ada dua alasan
kenapa pemerintah memilih Nur Pamudji sebagai nahkoda baru perusahaan setrum
pelat merah ini. Pertama, Nur Pamudji itu bekas wartawan kampus yang hebat.
Kedua, Nur Pamudji merupakan salah satu direksi di jajaran PLN yang berusia
paling muda.
Nur Pamudji bergabung dengan PLN tahun 1985 sebagai
Engineer Sistem Operasi Pembangkit (1985-2001). Ia meraih gelar Sarjana Teknik
Elektrik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1985.
Lalu dia melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana Fakultas
Teknik University of New South Wales, Australia pada 1995 dan Master of
Public Management dari National University of Singapore di tahun
2003.
Pejabat yang dikenal low profile ini menjabat
sebagai Direktur Energi Primer PLN sejak Desember 2009.
Dalam sebuah kesempatan, Dahlan meminta Dirut PLN ikut
membereskan berbagai persoalan yang masih menempel di PLN. Antara lain, permintaan
pergantian meteran tua yang oleh masyarakat dianggap merugikan dengan alasan
penghitungan meteran yang sudah tidak akurat.
Selain itu, dia juga meminta penyelesaian uang
jaminan langganan (UJL) yang ditengarai banyak disalahgunakan. Komisi VII
DPR sebelumnya meminta direksi PLN melaporkan hasil audit penggunaan UJL.
Sejak kebijakan tersebut diberlakukan sekitar tahun
1939 hingga 2010, UJL sudah mencapi Rp 5,6 triliun.
“Komisi VII minta hasil audit itu dilaporkan selambat-lambat
Januari 2012 untuk kemudian dibahas,” ujar Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky
Harsya di Jakarta, kemarin.
Dahlan mengaku, soal UJL masih dibahas direksi
PLN. Dikatakan, saat ini pelanggan tidak perlu lagi menyerahkan UJL, karena
sudah ditiadakan mengingat tidak diperlukan.
“Ini (UJL) kan jaminan ketika pelanggan nunggak
listrik, tapi sekarang kalau nunggak langsung diputus. Jadi sejak Januari
2011 pelanggan tidak perlu lagi menyerahkan UJL,” tukas Dahlan.
Anggota Komisi VII DPR Ahmad Farial berharap ada gebrakan
baru di PLN, minimal Nur Pamudji sama bagusnya dengan Dahlan Iskan.
Sumber : Harian Rakyat Merdeka Selasa, 01
November 2011 , 04:38:00 WIB
All new slot machines by Pragmatic Play for free at dafabet dafabet カジノ シークレット カジノ シークレット 메리트 카지노 주소 메리트 카지노 주소 クイーンカジノ クイーンカジノ bet365 bet365 206 Best pc 홀덤 - Shootercasino
BalasHapus