Selasa, 15 November 2011

Indonesia Di Bohongi Freeport Dapat Merusak Etika Bisnis


Indonesia Dibohongi Freeport!
Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi


RMOL. PT Freeport benar-benar telah membohongi Indonesia. Sesuai dengan PP No. 45/2003, PT Freeport harus membayar royalti emas ke Indonesia sebesar 3,75 persen. Namun ternyata Freeport hanya setor 1 persen.

Sementara itu, Suku Amungme dan Suku Komoro, sebagai pemegang hak ulayat yang tanahnya dipakai pertambangan Freeport, tidak pernah menerima kompensasi seperti dana perwalian yang tertuang dalam MOU dengan Freeport tahun 2000.

"PT Freeport tidak pernah melaporkan hasil emas per hari secara terbuka kepada negara Indonesia," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 10/11).

Padahal, kata Masinton, setiap hari, 250 ribu ton bijih emas dikeruk dari bumi Papua. Bahkan dikabarkan PT Freeport juga mengambil uranium yang harganya ribuan kali di atas harga emas.

Sementara untuk mengamankan operasinya, lanjut Masinton, Freeport menghabiskan 35 juta dolar AS atau sekitar Rp 315 miliar untuk membangun infrastruktur militer. Freeport juga membayar paling sedikit 20 juta dolar AS atau sekitar Rp 180 miliar kepada militer dan polisi di Papua dari tahun 1998 sampai bulan Mei 2004.  Selain itu, ada juga tambahan 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 90 miliar yang juga dibayarkan kepada militer dan polisi.

"Bahkan terhitung sejak tahun 2001-2010 PT Freeport menggelontorkan uang senilai 79,1 juta dolar AS atau sekitar 711 miliar rupiah kepada Polri," demikian Masinton. [ysa]

sumber : Rakyat Merdeka Kamis, 10 November 2011 , 14:58:00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar