Minggu, 05 Desember 2010

BAB 5 SARAN DAN DAFTAR PUSTAKA (ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP RS MITRA BEKASI )

SARAN:
Meskipun kinerja pelayanan yang telah diberikan sudah dapat dikatakan baik dan pasien merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, maka diharapkan seluruh pegawai rumah sakit dapat tetap bertahan dan meningkatkan kinerja yang dijalankan. Bila hal ini tetap dilakukan dengan baik, maka akan di prediksi bahwa jumlah pasien atau pelanggan RS Mitra Bekasi akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA:
www.google.com

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN ( ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP RS MITRA BEKASI )

HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN
Dari hasil observasi terhadap 50 responden pada RS Mitra bahwa dari hasil analisa X2 hitung (45,9712) lebh besar dari X2 table (23,541), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi pasien merasa puas terhadap pelayanan yang terdiri dari 5 dimensi yaitu keandalan, daya tanggap, keyakinan, empati dan berwujud yang telah diberikan oleh pihak RS. Mitra Bekasi .
Dari hasil perhitungan. Maka dapat diketahui bahwa kinerja pelayanan yang diberikan oleh RS Mitra Bekasi sudah cukup baik.

BAB 3 METODE PENELITIAN (ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP RS MITRA BEKASI )

METODOLOGI PENELITIAN:

ü      Data Penelitian:
Objek dalam penelitian ini adalah RS Mitra Bekasi yang beralamat di Jln. Jend Ahmad Yani. Kelurahan Kayuringin Jaya. Sajian data yang akan digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan dengan memberikan pertanyaan kepada pasien yang datang ke RS Mitra dengan sample 50 responden.

ü      Variabel Penelitian:
Pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner pada penelitian ilmiah ini terdiri dari 5 dimensi yaitu
1)    Keandalan: kemampuan untuk memberikan jasa secara cepat dan dapat dipercaya secara akurat.
2)    Daya tanggap: kemampuan untuk melayni pasien secara cekatan dan tanggap.
3)    Keyakinan: penampilan dari pengetahuan dan kempuan dokter dalm menangani            pasien.
4)    Empati: suatu penampilan dengan memberikan perhatian dan jaminan keamanan.
5)    Berwujud: suatu penampilan dari kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan fasilitas yang disediakan.
 
ü      Tahapan Penelitian:
Tahapan dalam melakukan penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1)    Metode lapangan: penelitian secara langsung ke lapangan, penulis berusaha mendapatkan data dengan cara wawancara, observasi langsung, dan angket pengisian kuesioner.
2)    Metode Pustaka: mencari gambaran secara teoritis, yaitu dengan cara membaca dan mempelajari berbagai buku ilmiah serta buku lainnya yang berhubungan dengan topik permasalahannya.
ü      Model Penelitian:
Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan skala pengukuran yaitu Skala Likert. Skala Likert adalah sejenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, dan persepsi seseorang.
Rumus Skala Likert:
NIK =       Nilai Bobot : Kategori Penilaian
dimana: NIK: Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot: (Kategori Penilaian x Bobot masing-masing)
Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah Chi Square. Chi Square adalah metode analisis data untuk melihat hubungan antar variabel, dalam hal ini adalah untuk melihat variabel jenis pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen, khususnya pasien.
Rumus Chi Square:
X2 = S (fo-fe)2
fe
dimana : X2 : Chi Square hitung
fo  : frekuensi observasi.
fe  : frekuensi harapan.
H0    =      Pasien pada RS Mitra Bekasi tidak puas terhadap pelayanan  yang  diberikan.
Ha    =    Pasien pada RS Mitra Bekasi puas terhadap pelayanan yang   diberikan.
Untuk mencari fe digunakan rumus:
fe = Pr x Pc x n
dimana : Pr : Proporsi baris total
Pc : Proporsi kolom
n  : Jumlah data

BAB 2 LANDASAN TEORI (ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP RS MITRA BEKASI )

LANDASAN TEORI
Dimensi dasar atau tolak ukur untuk mengukur kualitas layanan sebagai bahan pertimbangan oleh konsumen ( fitzsimmonns 1994; Zeithaml dan Bitner,1996 ) adalah :
Tangible : meliputi penampilan fisik yang tampak dan dapat dirasakan langsung oleh konsumen
Reliability : Kemanpuan untuk memberi pelayanan yang di janjikan dengan tepat dan tanggung jawab
Responsiveness : meliputi kesediaan dan kemampuan karyawan untuk membantu konsumen dalam memberi pelayanan yang cepat
Assurance : Pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dapat dipercaya dan rasa aman
Empathy : Perhatian dan kepedulian untuk setiap konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN ( ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP RS MITRA BEKASI )



LATAR BELAKANG:
Ø      Dengan semakin banyaknya orang yang memerlukan jasa kesehatan, rumah sakit harus dapat bersaing bagaimanan caranya untuk dapat menarik konsumen, khususnya pasien.
Ø      Pelayanan dengan mutu atau kualitas yang terbaik akan dipilih oleh para konsumen, apalagi sebagai perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang jasa tentunya peningkatan pelayanan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatkan.
Ø      RS Mitra adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa kesehatan yang kegiatannya adalah melayani pasien, maka hal utama yang harus diperhatikan dan diprioritaskan adalah kepuasan pasien.

PERUMUSAN MASALAH:
Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan rumah sakit.

BATASAN MASALAH:
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada tingkat kepuasan konsumen/pasien terhadap pelayanan RS Mitra Bekasi.

TUJUAN PENELITIAN:
Untuk mengetahui apakah konsumen atau pasien merasa puas terhadap kinerja pelayanan yang telah diberikan oleh pihak RS Mitra Bekasi.

Sabtu, 04 Desember 2010

REVIEW : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR BERSAMA SAMSAT UPPD DIPENDA PROPINSI JATENG KABUPATEN SRAGEN

A. PENDAHULUAN

Kantor Bersama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jateng Kabupaten Sragen
merupakan suatu wadah yang melaksanakan tugas secara bersama-sama dari 3 (tiga)
instansi, yaitu Dinas Pendapatan Daerah, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah,
dan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang, yang berkewajiban memberikan pelayanan
kepada masyarakat di bidang pendaftaran kendaraan bermotor, pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB), pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB) dan pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
(SWDKLLJ). Kantor Bersama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jateng Kabupaten Sragen
telah banyak melakukan perubahan secara mendasar terutama dalam hal pelayanan
kepada masyarakat.
B. METODE ANALISIS
1. Regresi linier berganda (Multiple linier
regression) Model regresi disini memasukkan lima variabel independen yaitu; keterandalan,
ketanggapan, jaminan, empati dan sesuatu yang berwujud yang dapat disusun sebagai
berikut (pengembangan model Gujarati, 1995) : Y= b0 + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5 + ei


Keterangan:
Y = Kepuasan masyarakat
X1= Keterandalan (Reliability)
X2 = Ketanggapan (Responsiveness)
X3 = Jaminan (Assurance)
X4 = Empati (Emphaty)
X5 = Wujud Fisik (Tangible)
b1 = Koefisien variabel independen X1
b2 = Koefisien variabel independen X2
b3 = Koefisien variabel independen X3
b4 = Koefisien variabel independen X4
b5 = Koefisien variabel independen X5
b0 = Konstanta
ei = Variabel pengganggu/disturbance error





2. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara
individual mampu menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yaitu;
apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau : Ho:bi=0, artinya; apakah suatu
variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terha-dap variabel
dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha); parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : Ha:bi_0, artinya; variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.
3. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas dalam model
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yaitu;
apakah semua parameter dalam model sama dengan nol; atau : Ho: b1=b2=b3=b4=b5=0,
artinya; semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha); tidak
semua para meter secara simultan sama dengan nol, atau : Ha: b1_b2_b3_b4_b5_0,
artinya; semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan
statistik F. Nilai statistik F dihitung dari formula sebagai berikut :
F = SSR/K . SSE/(n-k)
Di mana:
SSR = Sum of squares due to regression = _ (Y1-y)2
SSE = Sum of squares error = _ (Y1-Y)2
n = Jumlah observasi
k = Jumlah parameter (termasuk intercept)
MSR = Mean squares duo to regression;
MSE = Mean squares duo to error.

4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur
seberapa jauh kemampuan model menerangkan Vriasi variabel terikat.
R2 = (TSS-SSE)/TSS = SSR/TSS Koefisien determinasi diantara nol dan
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.


C. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Regresi
Tabel 1
Rangkuman Hasil Analisis Regresi
Variabel dependen = Y (Kepuasan Pemilik Kendaraan bermotor)
Variabel Independen
Koefisien Regresi
t-hitung
Sig.

X1
0,316
5,931
5,931
X2
0,235
2,785
0,006
X3
0,302
3,745
3,745
X4
0,068
0,709
0,480
X5
0,127
2,360
0,020


Konstanta = 0,985
R2 = 0,761
F-stat = 59,914
Sig. F = 0,000
DW-Statistik = 2,055
Sumber: Hasil pengolahan data.
Persamaan regresi yang diperoleh :
Y = 0,985 + 0,316 X1 + 0,235X2 + 0,302X3 + 0,068X4 + 0,127X5 + ei

(5,931)*** (2,785)*** (3,745)*** (0,709) (2,360)**
Keterangan:
Angka dalam ( ) merupakan nilai t statistik
* = signifikan pada _ =10%
** = signifikan pada _ = 5%
*** = signifikan pada _ = 1%



2. Uji Parameter Penduga (Uji t )
Koefisien regresi variabel reliability (X1) sebesar 0,316 dengan sig.= 0,000. Hasil ini mengartikan bahwa variabel reliability mempunyai pengaruh positif
terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien t-hitung = 5,931 signifikans pada _ = 1%, artinya bahwa secara parsial
variabel reliability berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat pemilik
kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen. Koefisien regresi variabel responsiveness
(X2) sebesar 0,235 dengan sig.= 0,006. Koefisien t-hitung = 2,785 signifikans pada _=1%, artinya bahwa secara parsial variabel responsiveness berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien regresi variabel assurance (X3) sebesar 0,302 dengan sig.= 0,000.
Hasil ini mengartikan bahwa variabeL assurance berpengaruh positif terhadap
kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien t-hitung = 3,745 signifikans pada _ = 1%, artinya bahwa secara parsial
variabel assurance berpengaruh ignifikan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan
bermotor di Kabupaten Sragen.Koefisien regresi variabel emphaty
(X4) sebesar 0,068 dengan sig.= 0,480. Variabel emphaty berpengaruh positif
terhadap kepuasan masyarakat pemilik kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien t-hitung = 0,709 tidak signifikansi pada _ = 10%, artinya bahwa
secara parsial variabel emphaty tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien regresi variabel tangible (X5) sebesar 0,127 dengan sig.= 0,020.
Variabel tangibles berpengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat pemilik
kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen. Koefisien t-hitung = 2,360 signifikans
pada _ = 5%, artinya bahwa secara parsial variabel tangible mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
3. Uji F
Dari hasil perhitungan diperoleh FhitunG sebesar 59,914. Dilihat dari nilaI signifikansinya, diketahui nilai signifikansi F<1%. yang berarti secara bersama-sama variabel reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible mempunyai Pngaruh yang signifikan Thadap epuasan wajib pajak kendaraan bermotor i Kabupaten Sragen pada _ = 1%.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi, R2= 0,761 yang menunjukkan bahwa sebesar 76,1% tingkat
kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor dipengaruhi oleh reliability, responsiveness,
assurance, emphaty, dan tangible. Sisanya sebesar 23,9% dipengaruhi oleh variabel
lain diluar model.
5. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel
pengganggu memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas dapat
dilakukan dengan uji Z statistik. Test statistik yang dapat dilakukan adalah
berdasarkan nilai kurtosis atau skewness (Ghozali: 2001).
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Z skewness sebesar -0,549 dan nilai Z
kurtosis sebesar 1,466. Nilai Skewness dan Kurtosis tersebut digunakan untuk
menentukan koefisien Jarqu Berra (JB). Koefisien JB yang diperoleh yaitu 14,8 lebih
kecil dari koefisien Chi Square=15,1. Oleh karena itu diputuskan bahwa data yang
digunakan berdistribusi normal.
b. Autokorelasi
Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lain (Hanke & Reitsch, dalam Kuncoro, 2001: 106). Alat uji terdapat
/tidaknya autokorelasi digunakan statistik Durbin Watson Test (DW-Test) dengan
formulasi sebagai berikut :
1-_ei x ei – 1 DW = 2_ei²
Dari hasil perhitungan, diperoleh koefisien Durbin watson (DW) sebesar
2,055. Koefisien ini terletak antara 1,77 dan 2,23 sehingga diputuskan tidak terjadi
autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Koefisien R2 uji heteroskedastisitas sebesar 0,000 dikalikan jumlah data sebesar
100 menghasilkan 0,00 yang lebih kecil dari Chi Square=15,1 artinya standar error (e)
tidak mengalami heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinieritas
Kondisi multikolinieritas dapat diketahui dari VIF (Variance Inflation Factor).
Bila VIF mendekati 10 maka terjadi multikolinieritas. Bila kurang dari nilai 10
maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 2
Koefisien VIF Variabel Bebas

Variabel Koefisien
VIF
X1
1,947
X2
3,857
X3
1,562
X4
2,512
X5
1,379

Sumber: Hasil pengolahan data.
Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa semua variabel bebas memiliki koefisien VIF lebih kecil dari 10 sehingga diputuskan bahwa data tidak mengalami masalah multikolinieritas.
E. PEMBAHASAN
Hasil analisis mendukung teori-teori Parasuraman dan Zeithaml (1990) di mana
tolok ukur kualitas pelayanan dapat diukuR oleh 10 sub variabel (dimensi), yaitu:
tangible (berwujud), Reliability (kehandalan), responsiveness (keresponsifan), competence
(pengetahuan dan ketrampilan), courtesy (perilaku), credibility (kejujuran),
security (keamanan), access (kemudahan hubungan), communications (komunikasi),
dan understanding the customer (mengerti kebutuhan masyarakat) yang dapat diringkas Mnjadi 5 variabel yaitu tangible, reliability, esponsiveness, assurance, dan emphaty. smua dimensi variabel reliability, RESonsiveness, assurance, emphaty dantangible berpengaruh positif terhadap epuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen, namun variabel emphaty tidak aplicable dilakukan di Kantor Brsama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jawa Tengah Kabupaten Sragen dimanaKantor Bersama Samsat UPPD Dipenda
Propinsi Jateng Kabupaten Sragen, memakaiaturan ketat, bagi yang tidak mempunyai
kelengkapan seperti KTP, BPKB, dan lainlain Tdak dilayani pajak, namun dianjurkan
untuk balik nama, membuat wajib pajakmerasa tidak puas karena petugas tidak
mempunyai perhatian khusus terhadapmasyarakat yang mengalami kesulitan
tertentu.Kenyataan empiris bahwa para wajibpajak kendaraan bermotor di Kabupaten
Sragen melihat kemampuan petugas dalammelayani mereka. Disamping menginginkan
jaminan setelah membayar pajaknya, responpetugas dan tempat yang mudah dihubungi
juga menjadi perhatian pemilik kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
a) Reliability, assurance, responsiveness, dan tangible berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor. Sedangkan
emphaty berpengaruh positif namun  Tdak signifikan.
b) Reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangible secara bersamasama Brpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wajib pajak
kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
c) Reliability mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan wajib pajak
kendaraan bermotor di Kabupaten  Sagen. Hal ini didasarkan pada besar
koefisien regresi, dimana reliability memiliki koefisien regresi terbesar
dibandingkan dengan keempat variabel yang lain.
2. Saran
a) Pemerintah daerah perlu berbenah layaknya perusahaan agar mampu
memberi pelayanan kepada masyarakatdengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi, (1996), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta.
Aritonang, Lerbian R., (2005), Kepuasan Pelanggan, Pengukuran dan Penganalisaan dengan
SPSS, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Berry, Leonard L., (1988), Delivering Excelent Service in Retailing, The Fress Press, New York.
Dwiyanto, Agus, (1995), Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik, Fakultas Sosial
Politik UGM, Yogyakarta.
Paman google




REVIEW ; ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PEMERINTAH

IMAN DHARMAWAN
10208629
3 EA 12
DOSEN BP PRIAHANTORO

TEMA : KEPUASAN PELAYANAN

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan peluang,
aparatur negara hendaknya memberikan pelayanan dengan berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan penerima pelayanan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam pemberian pelayanan barang dan jasa. Berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, diharapkan memberikan dampak nyata yang luas terhadap peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat ke Daerah memungkinkan terjadinya penyelenggaraan pelayanan dengan jalur birokrasi yang lebih ringkas dan membuka peluang bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan inovasi dalam pemberian dan peningkatan kualitas pelayanan. Adapun prinsip dari pelayanan prima sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan MENPAN Nomor 81 Tahun 1993, antara lain: sederhana, jelas, aman, transparan, efisien, ekonomis, adil dan tepat waktu. Untuk menilai kinerja sektor publik menurut Mahmudi (2005: 29) dalam
kaitannya dengan kualitas layanan dipengaruhi oleh: (1) kecepatan pelayanan, (2)
kebersihan, kerapian staf, dan fasilitas (3) keramahan dan kesabaran staf dalam
melayani pelanggan (4) staf yang membantu dan bersahabat serta perhatian pada
pelanggan, dan (5) keamanan dan kenyamanan

 B. Indentifikasi Masalah
Adapun indentifikasi permasalahan pada penelitian ini adalah:
1. Apakah faktor tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy,
menentukan atau berasosiasi dengan kepuasan masyarakat di UPT Kota
Surakarta?
2. Faktor apakah yang paling dominan dalam kepuasan masyarakat di UPT Kota
Surakarta?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis faktor tangibles, reliability, responsiveness, assurance,
empaty sejauh mana menentukan atau berasosiasi dengan kepuasan
masyarakat di UPT Kota Surakarta;
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap
kepuasan masyarakat di UPT Kota Surakarta.

D. Manfaat Penelitian
Dengan disusunnya penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat
atau kegunaan antara lain:
1. Memberikan manfaat kepada Pemerintah khususnya UPT Kota Surakarta
sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan
pelayanan masyarakat;
2. Bermanfaat bagi petugas UPT Kota Surakarta sebagai bahan masukan dalam
rangka peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.

E. Kesimpulan
Kualitas layanan dipengaruhi oleh: (1) kecepatan pelayanan, (2)
kebersihan, kerapian staf, dan fasilitas (3) keramahan dan kesabaran staf dalam
melayani pelanggan (4) staf yang membantu dan bersahabat serta perhatian pada
pelanggan, dan (5) keamanan dan kenyamanan
ciri-ciri kualitas layanan jasa dapat
dievaluasi dalam lima dimensi, yaitu: tangibles, reliability, responsiveness,
assurance, dan empathy.

Jumat, 03 Desember 2010

REVIEW : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP NASABAH BANK PERKREDITAN

IMAN DHARMAWAN
10208629
3 EA 12
DOSEN BP PRIANTORO
TEMA : KUALITAS PELAYANAN


Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas
kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service) (Kotler, 1997:20).
Kemajuan perekonomian mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan
status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya hidup mereka. Perubahan tersebut pada akhirnya mempengaruhi selera kepuasan terhadap suatu produk. Masyarakat menginginkan produk dan layanan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Agar dapat bersaing, bertahan hidup, dan berkembang perusahaan dituntut
untuk mampu memberikan pelayanan berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Produk dan jasa yang tidak memenuhi kualitas pelanggan dengan
sangat mudah ditinggalkan dan akhirnya pelanggan beralih ke perusahaan/bank lain.
Untuk mengantisipasi hal tersebut tentunya akan mengutamakan perluasan produk dan
pelayanan yang berorientasi pada pelayanan yang mengutamakan kepuasan nasabah.
PD BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar sebagai perusahaan jasa
perbankan tidak akan mungkin menghindar dari realita persaingan industri jasa perbankan yang semakin meningkat Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan lima variabel yang diduga mempengaruhi kepuasan layanan nasabah.
Kelima variabel bebas tersebut yaitu: variable reliability (keterandalan), responsiveness
(cepat tanggap), empathy (empati), assurance (jaminan), tangible (nyata) (Rangkuti,
2003:30).
Tabel 1
Perkembangan Jumlah Nasabah PD BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar
Tahun 2000 – 2004

JENIS KREDIT
2000
2001
2002
2003
2004
Kredit perorangan
7.385
6.605
6.396
6.409
6.273
Kredit Kelompok
311
480
1.600
1.896
4.544


B. METODE PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan tipe penelitian pengujian hipotesis mengenai pengaruh
kepuasan nasabah terhadap reabilithy (keterandalan), respoansiveness (cepat tanggap),
empathy (empati), assurance (jaminan), tangible (nyata) pada nasabah PD BPR Bank
Pasar Kabupaten Karanganyar.
2. Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling
Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang, objek,
transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya (Kuncoro, 2001:22).
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksudkan adalah nasabah kredit perorangan dan
kredit kelompok.
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Sampel
diambil secara random sampling. Jumlah sampel berdasarkan pendapat Roscoe seperti
dikutip Sekaran (2000) bahwa ukuran sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500
telah mencukupi untuk digunakan dalam semua penelitian. Pendapat Roscoe tersebut
dalam sebuah penelitian sudah dianggap mencukupi. Mengacu pada pendapat Roscoe
yang dikutip Sekaran (2000) itu, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100
responden dari populasi yang ada di PD BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar.
3. Sumber Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis akan
mengguanakan data primer yang didapatkan melalui daftar kuesioner dan observasi
(dalam hal ini masalah PD.BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar).

D. ISI
Penelitian ini juga mendukung teori Parasuraman dan Zeithaml (1990) di mana
tolak ukur kualitas pelayanan dapat diukur oleh 10 sub variabel (dimensi), yaitu: tangible
(berwujud), reliability (keandalan), responsiveness (kerosponsifan), competence
(pengetahuan dan keterampilan), courtesy (perilaku), credibility (kejujuran), security
(keamanan), access (kemudahan hubungan), communications (komunikasi), dan
understanding the customer (mengerti kebutuhan masyarakat).
Kesepuluh variabel itu pada dasarnya sama dengan lima variabel yang digunakan
sebagai dasar dalam penelitian ini, yakni: reliability, responsiveness, empathy, assurance,
dan tangible. Hasil penelitian mennjukkan bahwa variable reliability, responsiveness,
empathy, assurance, dan tangible berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah kredit
perorangan maupun kredit kelompok.
Namun bila lebih dicermati lebih lanjut, untuk nasabah kredit perorangan variabel
dominan adalah responsiveness. Tanggapan dari karyawan terhadap nasabah kredit
kelompok variabel yang lebih berpengaruh adalah empathy, maka pihak bank lebih
memperhatikan secara individu. Untuk itu, tidaklah mengherankan hampir perbankan
terutama BPR, lebih memperhatikan atau menaruh perhatian, memberi kemudahan-
kemudahan kepada para nasabah yang mengambil kredit secara kelompok di mana ada
penanggung jawabnya.
Penelitian mendukung penelitian Host (2004) yang menyatakan ada hubungan
antara kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan yang indikatornya adalah reliability,
responsiveness, empathy, assurance, dan tangible. Penelitian ini juga mendukung
penelitian Wahyuddin dan Muryati (2001) berkaitan dengan kepuasan pelanggan PDAM
kabupaten Klaten, di mana pelayanan petugas sangat signifikan terhadap kepuasan
pelanggan, di mana dalam penelitian ini semua variabel bebas (reliability, responsiveness,
empathy, assurance, dan tangible) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah di PD.BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar.

D. PENUTUP

a. Variabel bebas reliability, responsiveness, empathy, assurance, dan tangible
secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah.
b. Variable bebas reliability, responsiveness, empathy, assurance, dan tangible
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan debitur
di PD BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar.
c. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk kredit perorangan sebesar 0,898. Ini
menunjukkan sebesar 89,8 % variabel reliability, responsiveness, empathy,
assurance, dan tangible mampu mempengaruhi variabel kepuasan nasabah
secara signifikan, sedangkan sebesar 11,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model. Nilai koefisien determinasi (R2) kredit kelompok
sebesar 0,820 artinya sebesar 82,0 % variabel reliability, responsiveness,
empathy, assurance, dan tangible mampu mempengaruhi variabel kepuasan
nasabah secara signifikan, sedangkan sebesar 18,0 % dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam model.

2. Saran-saran
a. Sikap tanggap karyawan dan perhatian dalam pelayanan pemberian kredit bank
perorangan maupun kelompok merupakan unsur yang sangat menentukan dalam
pelayanan kredit. Untuk itu, sudah selayaknya para karyawan meningkatkan sikap
tanggap perhatiannya terhadap nasabah dalam sistem layanan yang diberikan
sehingga dapat bersaing dengan pihak perbankan sejenis.
b. Semua unsur dimensi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah
sehingga PT BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar perlu memperhatikan lebih
khusus dimensi-dimensi tersebut serta mencari terobosan yang dapat
meningkatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Afnan, Muhammad. 2003). “Analisa Kepuasan Nasabah terhadap Kualitas Pelayanan
Bank BPD DIY Cabang Sleman”, Tesis Tidak Dipublikasikan, Program
Pascasarjana UMS, Surakarta.
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Karya.
Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, Vincent. 2000. Manajemen Produktivitas Total, Strategi Peningkatan
Produktivitas Bisnis Global. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, Vincent. 2001. Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR UPT KOTA SURAKARTA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan peluang,
aparatur negara hendaknya memberikan pelayanan dengan berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan penerima pelayanan, sehingga dapat meningkatkan daya
saing dalam pemberian pelayanan barang dan jasa. Berlakunya Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,
diharapkan memberikan dampak nyata yang luas terhadap peningkatan pelayanan
terhadap masyarakat. Pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat ke Daerah
memungkinkan terjadinya penyelenggaraan pelayanan dengan jalur birokrasi
yang lebih ringkas dan membuka peluang bagi Pemerintah Daerah untuk
melakukan inovasi dalam pemberian dan peningkatan kualitas pelayanan. Hal ini
ditambah dengan semakin kuatnya tuntutan kinerja pelayanan publik yang baik
dan berkualitas.
Keberhasilan pelaksanaan Otonomi Daerah sangat ditentukan oleh
keberhasilan kinerja pelayanan. Masyarakat akan menilai baik buruknya
Otonomi Daerah berdasarkan baik buruknya kinerja pelayanan publik. Untuk
melaksanakan pelayanan yang prima kepada masyarakat, sejak 25 November
2005 Pemerintah Kota Surakarta telah membentuk Unit Pelayanan Terpadu
(UPT). Maksud dan tujuan didirikannya UPT tersebut adalah untuk melaksanakan
pelayanan dan perijinan yang prima dengan mudah, murah, cepat dan pasti. Hal
ini diharapkan dapat mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi
penanaman modal dan investasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Adapun prinsip dari pelayanan prima sebagaimana yang tertuang
dalam Keputusan MENPAN Nomor 81 Tahun 1993, antara lain: sederhana, jelas,
aman, transparan, efisien, ekonomis, adil dan tepat waktu.
Unit Pelayanan Terpadu Kota Surakarta merupakan unit pelaksana
pemerintah yang berfungsi melayani masyarakat (public service) sehingga
pegawai di lingkungan UPT diharapkan memiliki kinerja yang baik agar
investor/masyarakat yang melakukan pengurusan perijinan dapat merasa
mendapatkan layanan yang baik. Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2004
menyatakan hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada
masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai
abdi negara. Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna
jasa, penyelenggara pelayanan harus memenuhi asas-asas pelayanan sebagai
berikut: transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, dan
keseimbangan hak dan kewajiban.
Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat
kepuasan penerima pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila
penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan
diharapkan.
Untuk menilai kinerja sektor publik menurut Mahmudi (2005: 29) dalam
kaitannya dengan kualitas layanan dipengaruhi oleh: (1) kecepatan pelayanan, (2)
kebersihan, kerapian staf, dan fasilitas (3) keramahan dan kesabaran staf dalam
melayani pelanggan (4) staf yang membantu dan bersahabat serta perhatian pada
pelanggan, dan (5) keamanan dan kenyamanan. Untuk menentukan indikator
kinerja sektor publik perlu dipertimbangkan indikator biaya (cost of service), dan
tingkat utilisasi (utilization rate) yang sifatnya kuantitatif. Di samping faktor di
atas, kinerja sektor publik juga dipengaruhi indikator lainnya yaitu kualitas
pelayanan dan standar pelayanan (quality and standard) serta cakupan pelayanan
(service coverage) dan kepuasan pelanggan (citizen’s satisfaction). Menurut
Parasuraman. Zeithaml, (Rangkuti, 2003: 19), ciri-ciri kualitas layanan jasa dapat
dievaluasi dalam lima dimensi, yaitu: tangibles, reliability, responsiveness,
assurance, dan empathy.
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang
berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Masyarakat
pada Kantor UPT Kota Surakarta”
B. Indentifikasi Masalah
Adapun indentifikasi permasalahan pada penelitian ini adalah:
1. Apakah faktor tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy,
menentukan atau berasosiasi dengan kepuasan masyarakat di UPT Kota
Surakarta?
2. Faktor apakah yang paling dominan dalam kepuasan masyarakat di UPT Kota
Surakarta?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis faktor tangibles, reliability, responsiveness, assurance,
empaty sejauh mana menentukan atau berasosiasi dengan kepuasan
masyarakat di UPT Kota Surakarta;
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap
kepuasan masyarakat di UPT Kota Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Dengan disusunnya penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat
atau kegunaan antara lain:
1. Memberikan manfaat kepada Pemerintah khususnya UPT Kota Surakarta
sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan
pelayanan masyarakat;
2. Bermanfaat bagi petugas UPT Kota Surakarta sebagai bahan masukan dalam
rangka peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab I merupakan pendahuluan yang menguraikan dan menjelaskan
tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori
Bab II berisi landasan teori kepustakaan pendukung penelitian, yaitu
menjelaskan mengenai kualitas pelayanan, hakekat pelayanan publik,
dan kepuasan masyarakat.
Bab III Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipaparkan dalam bab III meliputi: lokasi dan
waktu penelitian; kerangka penelitian; data, sumber data dan teknik
pengumpulan data; populasi, sampel dan teknik sampling; definisi
operasional variabel dan instrumen penelitian; teknik analisis data yang
meliputi: uji instrumen, model regresi logistik, uji ketepatan model
regresi, uji koefisien regresi dan uji variabel hasil (outcome).
Bab IV Analisis data dan pembahasan
Pembahasan dan analisis data yang diuraikan dalam bab IV adalah: latar
belakang responden, pengujian instrumen analisis, penilaian model
dalam regresi logistik binary, uji ketepatan model regresi, uji koefisien
regresi, uji ekspektasi B dan uji variabel hasil (outcome).
Bab V Simpulan dan saran
Hasil analisis dan pembahasan dalam bab IV di atas selanjutnya ditarik
kesimpulan yang disusun dalam bab terpisah, yaitu bab V. Bab V
selanjutnya berisikan tentang simpulan dan saran