Sabtu, 04 Desember 2010

REVIEW : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR BERSAMA SAMSAT UPPD DIPENDA PROPINSI JATENG KABUPATEN SRAGEN

A. PENDAHULUAN

Kantor Bersama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jateng Kabupaten Sragen
merupakan suatu wadah yang melaksanakan tugas secara bersama-sama dari 3 (tiga)
instansi, yaitu Dinas Pendapatan Daerah, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah,
dan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang, yang berkewajiban memberikan pelayanan
kepada masyarakat di bidang pendaftaran kendaraan bermotor, pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB), pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB) dan pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
(SWDKLLJ). Kantor Bersama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jateng Kabupaten Sragen
telah banyak melakukan perubahan secara mendasar terutama dalam hal pelayanan
kepada masyarakat.
B. METODE ANALISIS
1. Regresi linier berganda (Multiple linier
regression) Model regresi disini memasukkan lima variabel independen yaitu; keterandalan,
ketanggapan, jaminan, empati dan sesuatu yang berwujud yang dapat disusun sebagai
berikut (pengembangan model Gujarati, 1995) : Y= b0 + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5 + ei


Keterangan:
Y = Kepuasan masyarakat
X1= Keterandalan (Reliability)
X2 = Ketanggapan (Responsiveness)
X3 = Jaminan (Assurance)
X4 = Empati (Emphaty)
X5 = Wujud Fisik (Tangible)
b1 = Koefisien variabel independen X1
b2 = Koefisien variabel independen X2
b3 = Koefisien variabel independen X3
b4 = Koefisien variabel independen X4
b5 = Koefisien variabel independen X5
b0 = Konstanta
ei = Variabel pengganggu/disturbance error





2. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara
individual mampu menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yaitu;
apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau : Ho:bi=0, artinya; apakah suatu
variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terha-dap variabel
dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha); parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : Ha:bi_0, artinya; variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.
3. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas dalam model
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yaitu;
apakah semua parameter dalam model sama dengan nol; atau : Ho: b1=b2=b3=b4=b5=0,
artinya; semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha); tidak
semua para meter secara simultan sama dengan nol, atau : Ha: b1_b2_b3_b4_b5_0,
artinya; semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan
statistik F. Nilai statistik F dihitung dari formula sebagai berikut :
F = SSR/K . SSE/(n-k)
Di mana:
SSR = Sum of squares due to regression = _ (Y1-y)2
SSE = Sum of squares error = _ (Y1-Y)2
n = Jumlah observasi
k = Jumlah parameter (termasuk intercept)
MSR = Mean squares duo to regression;
MSE = Mean squares duo to error.

4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur
seberapa jauh kemampuan model menerangkan Vriasi variabel terikat.
R2 = (TSS-SSE)/TSS = SSR/TSS Koefisien determinasi diantara nol dan
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.


C. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Regresi
Tabel 1
Rangkuman Hasil Analisis Regresi
Variabel dependen = Y (Kepuasan Pemilik Kendaraan bermotor)
Variabel Independen
Koefisien Regresi
t-hitung
Sig.

X1
0,316
5,931
5,931
X2
0,235
2,785
0,006
X3
0,302
3,745
3,745
X4
0,068
0,709
0,480
X5
0,127
2,360
0,020


Konstanta = 0,985
R2 = 0,761
F-stat = 59,914
Sig. F = 0,000
DW-Statistik = 2,055
Sumber: Hasil pengolahan data.
Persamaan regresi yang diperoleh :
Y = 0,985 + 0,316 X1 + 0,235X2 + 0,302X3 + 0,068X4 + 0,127X5 + ei

(5,931)*** (2,785)*** (3,745)*** (0,709) (2,360)**
Keterangan:
Angka dalam ( ) merupakan nilai t statistik
* = signifikan pada _ =10%
** = signifikan pada _ = 5%
*** = signifikan pada _ = 1%



2. Uji Parameter Penduga (Uji t )
Koefisien regresi variabel reliability (X1) sebesar 0,316 dengan sig.= 0,000. Hasil ini mengartikan bahwa variabel reliability mempunyai pengaruh positif
terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien t-hitung = 5,931 signifikans pada _ = 1%, artinya bahwa secara parsial
variabel reliability berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat pemilik
kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen. Koefisien regresi variabel responsiveness
(X2) sebesar 0,235 dengan sig.= 0,006. Koefisien t-hitung = 2,785 signifikans pada _=1%, artinya bahwa secara parsial variabel responsiveness berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien regresi variabel assurance (X3) sebesar 0,302 dengan sig.= 0,000.
Hasil ini mengartikan bahwa variabeL assurance berpengaruh positif terhadap
kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien t-hitung = 3,745 signifikans pada _ = 1%, artinya bahwa secara parsial
variabel assurance berpengaruh ignifikan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan
bermotor di Kabupaten Sragen.Koefisien regresi variabel emphaty
(X4) sebesar 0,068 dengan sig.= 0,480. Variabel emphaty berpengaruh positif
terhadap kepuasan masyarakat pemilik kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien t-hitung = 0,709 tidak signifikansi pada _ = 10%, artinya bahwa
secara parsial variabel emphaty tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
Koefisien regresi variabel tangible (X5) sebesar 0,127 dengan sig.= 0,020.
Variabel tangibles berpengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat pemilik
kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen. Koefisien t-hitung = 2,360 signifikans
pada _ = 5%, artinya bahwa secara parsial variabel tangible mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
3. Uji F
Dari hasil perhitungan diperoleh FhitunG sebesar 59,914. Dilihat dari nilaI signifikansinya, diketahui nilai signifikansi F<1%. yang berarti secara bersama-sama variabel reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible mempunyai Pngaruh yang signifikan Thadap epuasan wajib pajak kendaraan bermotor i Kabupaten Sragen pada _ = 1%.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi, R2= 0,761 yang menunjukkan bahwa sebesar 76,1% tingkat
kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor dipengaruhi oleh reliability, responsiveness,
assurance, emphaty, dan tangible. Sisanya sebesar 23,9% dipengaruhi oleh variabel
lain diluar model.
5. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel
pengganggu memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas dapat
dilakukan dengan uji Z statistik. Test statistik yang dapat dilakukan adalah
berdasarkan nilai kurtosis atau skewness (Ghozali: 2001).
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Z skewness sebesar -0,549 dan nilai Z
kurtosis sebesar 1,466. Nilai Skewness dan Kurtosis tersebut digunakan untuk
menentukan koefisien Jarqu Berra (JB). Koefisien JB yang diperoleh yaitu 14,8 lebih
kecil dari koefisien Chi Square=15,1. Oleh karena itu diputuskan bahwa data yang
digunakan berdistribusi normal.
b. Autokorelasi
Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lain (Hanke & Reitsch, dalam Kuncoro, 2001: 106). Alat uji terdapat
/tidaknya autokorelasi digunakan statistik Durbin Watson Test (DW-Test) dengan
formulasi sebagai berikut :
1-_ei x ei – 1 DW = 2_ei²
Dari hasil perhitungan, diperoleh koefisien Durbin watson (DW) sebesar
2,055. Koefisien ini terletak antara 1,77 dan 2,23 sehingga diputuskan tidak terjadi
autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Koefisien R2 uji heteroskedastisitas sebesar 0,000 dikalikan jumlah data sebesar
100 menghasilkan 0,00 yang lebih kecil dari Chi Square=15,1 artinya standar error (e)
tidak mengalami heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinieritas
Kondisi multikolinieritas dapat diketahui dari VIF (Variance Inflation Factor).
Bila VIF mendekati 10 maka terjadi multikolinieritas. Bila kurang dari nilai 10
maka tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 2
Koefisien VIF Variabel Bebas

Variabel Koefisien
VIF
X1
1,947
X2
3,857
X3
1,562
X4
2,512
X5
1,379

Sumber: Hasil pengolahan data.
Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa semua variabel bebas memiliki koefisien VIF lebih kecil dari 10 sehingga diputuskan bahwa data tidak mengalami masalah multikolinieritas.
E. PEMBAHASAN
Hasil analisis mendukung teori-teori Parasuraman dan Zeithaml (1990) di mana
tolok ukur kualitas pelayanan dapat diukuR oleh 10 sub variabel (dimensi), yaitu:
tangible (berwujud), Reliability (kehandalan), responsiveness (keresponsifan), competence
(pengetahuan dan ketrampilan), courtesy (perilaku), credibility (kejujuran),
security (keamanan), access (kemudahan hubungan), communications (komunikasi),
dan understanding the customer (mengerti kebutuhan masyarakat) yang dapat diringkas Mnjadi 5 variabel yaitu tangible, reliability, esponsiveness, assurance, dan emphaty. smua dimensi variabel reliability, RESonsiveness, assurance, emphaty dantangible berpengaruh positif terhadap epuasan wajib pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen, namun variabel emphaty tidak aplicable dilakukan di Kantor Brsama Samsat UPPD Dipenda Propinsi Jawa Tengah Kabupaten Sragen dimanaKantor Bersama Samsat UPPD Dipenda
Propinsi Jateng Kabupaten Sragen, memakaiaturan ketat, bagi yang tidak mempunyai
kelengkapan seperti KTP, BPKB, dan lainlain Tdak dilayani pajak, namun dianjurkan
untuk balik nama, membuat wajib pajakmerasa tidak puas karena petugas tidak
mempunyai perhatian khusus terhadapmasyarakat yang mengalami kesulitan
tertentu.Kenyataan empiris bahwa para wajibpajak kendaraan bermotor di Kabupaten
Sragen melihat kemampuan petugas dalammelayani mereka. Disamping menginginkan
jaminan setelah membayar pajaknya, responpetugas dan tempat yang mudah dihubungi
juga menjadi perhatian pemilik kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
a) Reliability, assurance, responsiveness, dan tangible berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor. Sedangkan
emphaty berpengaruh positif namun  Tdak signifikan.
b) Reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangible secara bersamasama Brpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan wajib pajak
kendaraan bermotor di Kabupaten Sragen.
c) Reliability mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan wajib pajak
kendaraan bermotor di Kabupaten  Sagen. Hal ini didasarkan pada besar
koefisien regresi, dimana reliability memiliki koefisien regresi terbesar
dibandingkan dengan keempat variabel yang lain.
2. Saran
a) Pemerintah daerah perlu berbenah layaknya perusahaan agar mampu
memberi pelayanan kepada masyarakatdengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi, (1996), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta.
Aritonang, Lerbian R., (2005), Kepuasan Pelanggan, Pengukuran dan Penganalisaan dengan
SPSS, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Berry, Leonard L., (1988), Delivering Excelent Service in Retailing, The Fress Press, New York.
Dwiyanto, Agus, (1995), Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik, Fakultas Sosial
Politik UGM, Yogyakarta.
Paman google




Tidak ada komentar:

Posting Komentar